ir-akhir ini dunia padepokan Instagram mulai dibanjiri oleh masakan streetfood. Beberapa akun sedang berlomba-lomba untuk memamerkan tempat makan yang menjadi hidden gem di daerah dekat rumahnya. Salah satunya adalah Warong Pak Ghofar. Di warung yang berlapak sederhana dengan kayu-kayu penyangga seadanya, punya aneka menu ala playboy, alias suka ganti-ganti tiap harinya.
Pengunjung yang datang saling mengikhlaskan diri berbagi ruang untuk duduk kayak bayi kembar siam: dempet dan ndusel. Meskipun keringat bercucuran, namun tak melunturkan 
*warung segala kasta*
*ciee.. ada secret admirer*
Secara bergantian, para pengunjung yang cemberut karena menunggu antrian lama, perlahan mulai menyodorkan keramahan ketika pesanan mereka mulai dilayani oleh Pak Ghofar dan pasukannya. Berbekal sabar dan rasa ingin tahu yang bebal, harus menyiapkan banyak waktu luang demi mencicipi bagaimana sensasi rasa dari warung yang tak pernah sepi dadi keroyokan hamba-hamba kelaparan.
Selasa dengan cuaca yang membakar kulit, ada menu Nasi Campur dan Nasi Rawon. Maka gw pesan Nasi Campur atas rekomendasi teman yang selalu pamer tentang bagaimana nikmatnya menu ini. Gw punya ekspektasi yang tinggi atas sajian hari ini, semoga terpenuhi. *amin sodara*
Setelah antri uyel-uyelan sambil gak sengaja mendengar gosip tetangga sebelah, akhirnya sepiring Nasi Campur sudah selonjoran indah di depan mata. Beruntung gw mendapatkan spot di sebuah meja dalam warung, padahal yang lain malahan duduk leyeh di trotoar.
Nasi putih yang hangat menggelora, ditumpuk paksa dengan tumis trio tahu-tempe-cecek yang cabenya tumpah ruah, disusul terpaaan mie tumis, paha ayam yang sudah dicelup ke dalam bumbu, empal goreng yang sesekali punya rasa salty, dan tempe goreng yang crisp. Kalau kamu habis nge-gym dan bakar kalori susah-susah, mampirlah kemari biar merasa bahwa keinginan untuk kurus itu usaha yang tak kunjung punya arah.
Gw saranin untuk tes drive pedesnya dulu sebelum pesan minum. Karena melihat cabenya yang ga sopan nangkring semena-mena di selipan lauk pauk, tanpa pikir panjang gw langsung pedekate sama anak buah Pak Ghofar buat pesen segelas Es Teh Jumbo.
Tingkatan spicy-nya langsung menohok kayak ditendang Jet Li. Lantas ga menghentikan gw untuk tutup acara karena rasa savory-nya mengundang lahapan yang tak terduga. Pantas aja menu ini ga dikasih sambel extra, sudah kayak neraka bocor dari sononya. Suapan demi suapan dengan kecepatan 4G, sejenak habislah sudah apa yang ada di depan mata.
Kini gw jadi tau kenapa Warong Pak Ghofar ini laris manis. Setelah sukses denganNasi Campur, kapan-kapan perlu balik di hari lain buat mendapatkan kejutan yang berbeda di menu lainnya. Tempatnya yang ala kadarnya, rasanya ga menjadikan penghalang, bahkan selalu ada pelanggan tetap yang tiap hari ga pernah absen kemari naik Mercy. Yuk bareng?
sumber :http://www.inijie.com/2016/04/19/review-warung-pak-ghofar-surabaya/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar